HARI ini.. kalau kita ada semua oleh karena KASIH KARUNIA KEMURAHAN Tuhan saja....

HARI ini.. kalau kita ada semua oleh karena KASIH KARUNIA KEMURAHAN Tuhan saja....
Terima kasih Tuhan Yesus untuk hari ini... amen

Selasa, 23 Agustus 2011

KUE KEJU KERING




Bahan:
250 gr tepung terigu rendah protein (cap kunci)
200 margarin/mentega
2 sdm tepung maizena
60 keju edam/cheddar, parut
2 butir kuning telur
1 sdm susu bubuk
¼ sdt baking powder
¼ sdt garam halus

Taburan:
60 gr keju cheddar, parut

Olesan:
4 butir kuning telur, aduk rata

Cara Membuat:
1. Campur tepung terigu, tepung maizena, susu bubuk, garam halus dan baking powder, aduk rata.
2. Masukkan margarin, kuning telur dan keju edam ke dalam campuran tepung, aduk dan uleni sebentar dengan tangan hingga terbentuk adonan yang dapat dipulung.
3. Ambil sejumput adonan, bentuk dengan dua telapak tangan hingga terbentuk batang panjang , lingkarkan adonan hingga berbentuk lingkaran.
4. Letakan adonan yang telah dibentuk di atas loyang beroles margarin. Olesi permukaannya dengan kuning telur dan taburi atasnya dengan keju cheddar parut.
5. Panggang adonan di dalam oven bertemperatur 160 derajat celcius selama 25 menit atau hingga kue matang dan berwarna kuning kecoklatan. Angkat, dinginkan.
6. Atur kue di dalam tempat saji. Hidangkan.

Selasa, 16 Agustus 2011

KROKET KENTANG




Salah satu kudapan populer yang bisa disantap saat berbuka atau sahur ialah kroket daging. Kroket juga bisa disajikan ketika hari kemenangan tiba. Agar tekstur kroket lebih lembut, harum, gurih dan lezat, padukan dengan isi daging dan gunakan susu sebagai bahan pelarut adonan. Goreng dengan minyak banyak agar kroket matang merata dan warnanya kuning kecoklatan.

Bahan:
500 g kentang, goreng, haluskan
2 sdm tepung terigu
100 ml susu tawar cair
1 sdm irisan daun bawang
¼ sdt lada halus
¼ sdt pala halus
3 siung bawang putih, haluskan
½ sdt garam halus
1 sdm margarin
Minyak untuk menggoreng

Isi:
300 g daging sapi cincang
2 sdm margarin
1 batang daun bawang, iris halus
4 siung bawang putih, haluskan
50 g bawang bombay, cincang
1 sdt gula pasir
½ sdt lada halus
½ sdt garam halus
Lapisan:
3 butir telur, kocok lepas
60 g tepung terigu
100 g tepung panir

Cara Membuat:
1. Isi: Panaskan margarin, tumis bawang Bombay dan bawang putih hingga harum. Masukkan daging cincang, masak hingga daging berubah warna. Masukkan daun bawang, lada, garam dan gula pasir, masak hingga matang. Angkat. Sisihkan.
2. Kulit: Panaskan margarin, tumis bawang putih hingga harum. Masukkan tepung terigu, aduk rata. Tambahkan susu tawar cair, masak hingga tekstur mengental. Tambahkan kentang, irisan daun bawang, lada, pala dan garam. Masak hingga kalis. Angkat.
3. Ambil satu sendok makan adonan kentang, bentuk bulat pipih. Beri setengah sendok makan bahan isi pada bagian tengah. Bentuk menjadi bulat panjang. Lakukan hingga adonan habis.
4. Gulingkan adonan yang telah dibentuk ke atas tepung terigu, celupkan ke dalam kocokan telur dan terakhir, gulingkan ke atas tepung panir hingga seluruh permukaan terselimuti tepung.
5. Panaskan minyak, goreng hingga matang dan berwarna kuning kecokelatan, angkat. Atur di atas piring saji, hidangkan hangat.
Untuk 20 Potong

Tips: Agar kroket tidak pecah sebelum dihaluskan sebaiknya kentang digoreng bukan dikukus.. Isi bisa diganti dengan daging ayam atau udang. Jangan menggoreng kroket dengan api terlalu besar karena bagian dalam akan mentah namun luarnya sudah gosong.

Senin, 08 Agustus 2011

Kolak Singkong Manis

Kolak Singkong Manis


Kolak Singkong Manis
fajarapMonday, August 8, 2011 3:49 PM WIT

Dok. Thinkstock

Sumber: Republika

Bahan:

500 gr singkong/ubi kayu
100 gr gula pasir
200 ml air
½ sdt garam
200 ml santan instan
1 sdm tepung maizena, cairkan dengan sedikit air




Cara membuatnya:

Rebus singkong dan air bersamaan.Tunggu sampai air mendidih dan singkong menjadi empuk. Masukkan gula pasir, masak terus dengan api kecil hingga gula meresap. Tuang santan instan perlahan-lahan. Didihkan sekali lagi. Tuang tepung maizena cair, aduk rata hingga mendidih dan mengental. Angkat. Sajikan.

Tips: Kolak singkong manis bisa ditambahkan kolang-kaling atau pisang tanduk yang sudah matang.

Senin, 27 Juni 2011

Ya Abba... ya Bapa....


Banyak hal ku renungkan hari-hari ini… dan sungguh ‘beban’ itu terasa berat ketika aku ‘berusaha’ menyelesaikan seorang diri, serasa tak mampu lewati segala sesuatunya sampai ku temukan-MU dalam doa-doa ku…. Dan satu hal yang ku tahu… bawasannya >> setiap ku sebut nama-MU, Engkau segera menjawab aku dan berkata : “ini Aku”.. << bersyukurnya aku sebagai anak-MU, dan berterima kasih bahwasannya Engkau tidak pernah tinggalkanku sedetikpun, bahkan Engkau selalu ada dalam setiap hembusan dan tarikan nafasku. Terima kasih Abba.. ya Bapa… Engkau sangat berarti dalam hidupku.
Di setiap tantangan Engkau tidak pernah tinggalkanku.. Engkau selalu ada tuk memberi kekuatan demi kekuatan sampai aku dapat ‘melewati’ dan berkemenangan. Sebab ketika Engkau melihat diriku, Engkau melihat aku seorang PEMENANG.. dan yang berkemenangan. Seperti Engkau berkata kepada Gideon “Hai, engkau, Pahlawan yang gagah perkasa”, itu yang Engkau nyatakan dalam hidupku.
Bapa… Engkau tahu setiap kelemahan-kelemahanku.. dan Engkau selalu tersenyum setiap kali aku melakukan suatu kesalahan, dan Engkau berkata : “jangan putus asa, Engkau ada dalam penglihatanku, bangkit.. dan lakukan yang lebih baik lagi”…. Itulah hatiMU, Engkau tidak pernah melihat aku seseorang yang gagal dan selalu gagal, tapi Engkau selalu memberikan aku motifasi dan kesempatan demi kesempatan….
Terima kasih Abba, Engkau sangat dan terlalu baik untukku… Engkau tidak pernah melihat segala kegagalan demi kegagalanku menjadi sesuatu penghalang untuk aku dapat datang kepadaMU, namun hatiMU sungguh baik dan mulia… KeputusanMU untuk tetap mencintaiku itu yang membuat Engkau selalu menerimaku “apa adanya aku”…. Sungguh ku berterima kasih padaMU Abba… aku tidak merasa  seorang diri, karena ENGKAU SELALU BESERTAKU…

A  m  e  n

Minggu, 26 Juni 2011

Mengasihi tanpa Motivasi

suatu hari... di pagi yang indah.... udara dingin, membuat suasana semakin sejuk dan 'kampung tengah' minta diperhatikan..... tanpa menunggu lama, memanaskan 'tacu' (wajan)... dan menggoreng ikan momar kecil beberapa potong, cukup buat mama Ola 'n Daniel.....


dan kami makan habis ikan + nasi panas-panas ++ kecap manis... enak sekali....

disepanjang kami menikmati makanan kami, Daniel berbicara terussssss.. dan terusssssss... dari makanan masih ada sampai sudah mau habis.... yaa.. itulah sifat anak-anak, ia tidak peduli orang tuanya lagi nikmati makanan kah.. atau lagi ngapain.. dia tidak mau peduli... yang pasti apa yang ingin dia lakukan, dia lakukan..... tapi saya cuma sebagai pendengar yang setia dan hanya meng-IYA-kan saja..... sebab saya lagi menikmati makanan saya.....

sampai satu waktu... dia katakan... "maaaa... makanannya enak banget.. ikan masak-kan mama enak"..... dan saya langsung meresponi Daniel, dengan berkata : "terima kasih sayang".........

setelah selesai kami makan, sambil mencuci piring... TUHAN memperhadapkan sesuatu dalam pikiran saya.... kejadian di meja makan, adalah gambaran 'saya' sebagai pribadi manusia, yang senang banyak berkata-kata yang TIDAK PERLU ketika kita berdoa..... jarang kita memuji-muji SIFAT keagungan TUHAN... kita bercerita banyak tanpa memperhatikan PRIBADI BAPA sendiri....... Tuhan hanya meminta hati yang tulus seperti anak-anak... tanpa motivasi.....

Tuhan hanya menyatakan bahwa >> BAPA DI SURGA SUKA SEKALI DENGAN SANJUNGAN DARI SETIAP ANAK-ANAK KESAYANGANNYA << dan kejadian tadi membuat saya sadar, bahwasannya BAPA sangat rindu kemanjaan kita kepada DIA....... DIA BAPA YANG BAIK... meski kita banyak bicara tapi DIA tetap mau mendengar apa yang kita katakan.... amen....

Minggu, 24 April 2011

KEBANGKITAN KRISTUS MEMBERIKAN KEHIDUPAN

Tuhan Yesus sudah memberikan hidupnya bagi setiap kita orang percaya yang sudah di-benarkan... bagian kita >> MENERIMA PENGAMPUNAN-NYA dan PERCAYA SEPENUHNYA KEPADA TUHAN YESUS <<. namun sering kali kita mengabaikannya, sehingga sering kali kita 'JATUH-BANGUN' dalam satu dosa yang sama... kabar baik >> TUHAN YESUS TETAP SETIA 'MENGETUK' HATI KITA UNTUK DIA DAPAT MASUK TINGGAL BERSAMA DENGAN KITA <<

Kita orang-orang yang sudah : DITENTUKAN - DIPILIH - DIPANGGIL - DIBENARKAN akan DIMULIAKAN di dalam KEBANGKITAN KRISTUS. 

Di dalam kebangkitan KRISTUS setiap kita akan menerima :
- PEMBAHARUAN hidup
- PEMULIHAN hidup
- PENDAMAIAN dengan BAPA di surga.

Bagian kita menerima PENGAMPUNAN yang diberikan oleh BAPA untuk kita dapat diperdamaikan dengan surga. Hidup di dalam damai surga.

Minggu, 17 April 2011

7 Perkataan Tuhan Yesus di kayu salib

7 Perkataan Yesus di Kayu Salib


Moment perayaan paskah merupakan kesempatan yang sangat baik untuk kita merenungkan dan mensyukuri pengorbanan yang telah di lakukan Kristus di atas kayu salib. Bagi kita inilah moment yang terpenting melebihi apapun juga, seperti hari ulang tahun kita ataupun hari ulang tahun pernikahan kita (Bagi yang udah nikah), kenapa paskah bisa sepenting itu? karena di hari kematian dan kebangkitan-Nya lah hidup kita sesungguhnya dilahirkan.

Mumpung sekarang masih moment paskah dalam tulisan kali ini saya ingin sekali menyajikan tulisan yang masih bertemakan paskah yaitu perkataan-perkataan Tuhan Yesus di kayu salib. Alkitab mencatat ada 7 seruaan yang Tuhan Yesus ucapkan di atas kayu salib. Tentunya kalimat-kalimat yang di ucapkan-Nya di detik-detik menjelang kematian-Nya merupakan perkataan yang mengandung pesan berharga khusus bagi kita. Apa aja yang Tuhan Yesus ucapkan yuk kita lihat bersama.

 

1.       Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka    perbuat.  (Lukas 23:34)
Seruan pertama yang diucapkan-Nya adalah pengampunan. Ucapan yang rasanya enggak masuk akal untuk di ucapkan oleh seorang manusia yang tengah di aniaya diluar batas prikemanusiaan. Selain menunjukan dan karakter sejati Yesus yang luar biasa, sebenarnya ini juga sekaligus membuktikan bahwa Yesus bukanlah manusia biasa. Mana ada orang yang sudah diambang kematian, namun masih memohonkan pengampunan bagi orang yang menganiaya dirinya. Doa pengampunan ini menunjukan misi Yesus ke dalam dunia ini, yaitu memperdamaikan kembali manusia dengan Bapa di Sorga.

So, dalam perayaan paskah ini, siapakah orang-orang yang perlu mendapatkan pengampunan kita? mari doakan untuk orang-orang yang pernah menyakiti hati kita. Bapa sudah bersedia mengampuni kita. Dia ingin kita seperti diri-Nya dengan mengampuni sesama kita.

2.     Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus. (Lukas 23:43)

Kepada siapakah kalimat itu ditujukan? Yup, kepada salah seorang penjahat yang juga disalib di sebelah-Nya. Yesus memberikan pengampunan kepadanya bahkan kehidupan kekal. Sesuatu yang sama sekali enggak pantas untuk orang seperti dirinya. Sepanjang hidupnya dia sudah berbuat jahat. Bahkan Matius 27:44 menyebutkan bahwa semula orang itupun ikut mencela Yesus. Tapi ketika dia menyadari siapa Yesus yang disalibkan disebelahnya itu, maka ia pun beriman kepada Kristus.

Apa yang diucapkan Tuhan Yesus itu membuktikan esensi terpenting kekristenan yaitu keselamatan itu merupakan Anugrah. Bukan karena perbuatan kita, bukan karena kita sudah di baptis, bukan karena aktif pelayanan, bukan karena apapun usaha manusia. Melainkan hanya oleh karena pemberian Allah semata. Sola Gratia!.  Ini bukan berati kita enggak perlu rajin berdoa, baca FirTu, melayani ato berbuat baik lainnya. Kalo sekarang kita melakukannya, itu bukanlah untuk mendapatkan keselamatan-Nya melainkan karena rasa syukur dan ketaatan kita kepada-Nya.

3.     Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada Ibu-Nya: “Ibu, inilah anakmu!” Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya. (Yohanes 19:26-27)

Yesus bukanlah menempatkan diri-Nya sebagai anak, melainkan sebagai pencipta manusia. Perintah-Nya itu menunjukan kepada hubungan vertical antara Tuhan dan manusia. Namun Ia juga menjalankan perintah Taurat sebagai manusia yang menghormati orang tua-Nya. Yesus memikirkan pemeliharaan Maria di hari tuanya. Yesus adalah Allah yang peduli terhadap umat yang dikasihi-Nya. Ia selalu memelihara kita sampai pada kesudahan.

4.     “Eli, Eli lama sabakhtani?”  Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? (Matius 27:46)
Nah perkataan inilah yang sering salah artikan oleh orang-orang diluar Kristus, bagaimana mungkin Tuhan Yesus yang adalah Allah sendiri, bisa di tinggalkan oleh Allah. Meski begitu coba kita pahami saat dimana manusia di tinggalkan Allah, yaitu saat manusia jatuh kedalam dosa. ketika Kristus ditinggalkan oleh Allah itu artinya Dia tengah menggantikan kita yang seharusnya di tinggalkan Allah. Betapa mengerikannya dan entah bagaiman rasanya di tinggalkan Allah.

Saat itu Yesus merasakan penderitaan yang tidak akan pernah bisa kita bayangkan. Dia mengambil alih hukuman itu sehingga kita bisa dekat kembali dengan Bapa, seperti yang dikatakan dalam Galatia 3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib.

Renungkanlah betapa dahsyatnya Tuhan mengasihi kita betapa hebat kasih-Nya sehingga Ia melakukan semuanya ini demi kamu dan saya.

5.     “Aku haus!” (Yohanes 19:28)

Perkataan ini mengandung paradoks dengan apa yang pernah Yesus katakan mengenai diri-Nya. Bukankah Dia yang pernah mengatakan kepada perempuan Samaria bahwa Dia adalah mata air kehidupan. Inilah saatnya Mazmur 22:16 digenapi. Yesus mengalami kelelahan fisik yang luar biasa. Lapar, luka sakit kesulitan bernafas, keletihan, darah yang bercucuran dan sebagainya sudah mencapai puncaknya. Yesus adalah 100% manusia dan juga 100% Allah. Dalam kemanusiaan-Nya, dia sudah pernah merasakan haus pada hari itu. karena Dia pernah haus, maka sesungguhnya kita yang percaya kepada-Nya tidak perlu haus untuk selama-lamanya karena Dia sudah menanggung kehausan itu.

6.     “Sudah selesai.” Lalu Ia menundukan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya”. (Yohanes 19:30)


Perkataan ini menyatakan bahwa segala nubuat para nabi sejak zaman dulu, segala karya Yesus di bumi ini, misi yang diemban Anak Manusia sudah digenapi. Dalam perkataan itulah segala pengharapan iman orang percaya tertuju.

Kita patut bangga memiliki Allah yang bukan saja maha kuasa namun juga sangat mengasihi kita. Allah yang Maha Adil dan konsisten terhadap segala janji-Nya. Haleluya!

7.     “Ya Bapa, kedalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku” (Lukas 23:46)


Yesus menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa. Ini berarti Ia merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di atas kayu salib. Yesus tidak membiarkan misi-Nya dibengkokan oleh apapun, bahkan dalam pencobaan yang dialami-Nya. Dia menyerahkan segalanya kedalam tangan Allah.

So, kedalam tangan siapakah kita menyerahkan diri kita? apakah kita membiarkan ego dan keinginan kita sendiri yang mengendalikan tindakan dan keputusan kita? apakah kita menyerahkan diri kita pada orang lain? Atokah kita miliki tujuan hidup kita sendiri? Beranikah kita menyerahkan hidup kita ke dalam tangan Allah pencipta kita? bersediakah kita mengikuti kehendak Bapa sebagai yang terbaik dalam hidup kita?

Yesus sudah memberi kita contoh penyerahan diri yang sesungguhnya. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama diatas segala nama (Filipi 2:9). Hari ini, kalo kita berani menyerahkan kehendak kita kepada kehendak Allah, sesungguhnya justru kita sedang membuat keputusan terbaik sepanjang hidup kita.

 

Melalui perenungan tentang 7 perkataan terakhir Tuhan Yesus ini kiranya kita tersadarkan akan betapa besarnya kasih Allah kepada kita. Hanya satu alasan mengapa Dia rela melakukan semuanya itu, and His reason was you... 

SUMBER : http://www.sttbtheway.org/article.php?id=484

----------------------------------------------

7 PERKATAAN TERAKHIR YESUS KRISTUS DI KAYU SALIB



Perkataan pertama - ucapan pengampunan


* Lukas 23:34
LAI TB, Yesus berkata: 'Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.' Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.
KJV, Then said Jesus, Father, forgive them; for they know not what they do. And they parted his raiment, and cast lots.
The Orthodox Jewish Brit Chadasha, But Rebbe Melech HaMoshiach was saying, "Abba, grant selicha to them, for they have no da'as of what they are doing." And dividing up his garments, VAPPILU GORAL.
TR, ο δε ιησους ελεγεν πατερ αφες αυτοις ου γαρ οιδασιν τι ποιουσιν διαμεριζομενοι δε τα ιματια αυτου εβαλον κληρον
Translit Interlinear, ho de {dan} iêsous {Yesus} elegen {Dia berkata} pater {wahai Bapa} aphes {ampunilah Engkau} autois {kepada mereka} ou {tidak} gar {karena} oidasin {mereka sudah mengetahui} ti {apa} poiousin {mereka berbuat} diamerizomenoi {membagi-bagi} de {dan} ta himatia {jubah} autou {-Nya} ebalon {mereka melempar} klêron {undi}


Perkataan kedua - ucapan keselamatan


* Lukas 23:43
LAI TB, Kata Yesus kepadanya: 'Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.'
KJV, And Jesus said unto him, Verily I say unto thee, To day shalt thou be with me in paradise.
The Orthodox Jewish Brit Chadasha, And Rebbe, Melech HaMoshiach said to him, "Omein I say to you, hayom with me you will be in Gan-Eden."
TR, και ειπεν αυτω ο ιησους αμην λεγω σοι σημερον μετ εμου εση εν τω παραδεισω
Translit Interlinear, kai {dan} eipen {Dia berkata} autô {kepadanya} ho iêsous {Yesus} amên {Amin} legô {Aku berkata} soi {kepadamu} sêmeron {hari ini} met {bersama} emou {Aku} esê {engkau akan ada} en {di dalam} tô paradeisô {Firdaus}


Perkataan ketiga - ucapan kasih


* Yohanes 19:26
LAI TB, Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: 'Ibu, inilah, anakmu!'
KJV, When Jesus therefore saw his mother, and the disciple standing by, whom he loved, he saith unto his mother, Woman, behold thy son!
The Orthodox Jewish Brit Chadasha, Rebbe, Melech HaMoshiach, therefore, having seen his Em and the talmid haahuv having stood by, says to his Em, "Isha, hinei your ben!"
TR, ιησους ουν ιδων την μητερα και τον μαθητην παρεστωτα ον ηγαπα λεγει τη μητρι αυτου γυναι ιδου ο υιος σου
Translit Interlinear, iêsous {Yesus} oun {oleh karena itu} idôn {melihat} tên mêtera {ibu} kai {dan} ton mathêtên {murid} parestôta {berdiri} hon {yang} êgapa {Dia mengasihi} legei {Dia berkata} tê mêtri {kepada ibu} autou {-Nya} gunai {wahai perempuan} idou {lihatlah engkau} ho huios {anak} sou {-mu}


* Yohanes 19:27
LI TB, Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: 'Inilah ibumu!' Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.
KJV, Then saith he to the disciple, Behold thy mother! And from that hour that disciple took her unto his own home.
The Orthodox Jewish Brit Chadasha, Then Rebbe, Melech HaMoshiach says to the talmid haahuv, "Hinei, Emmecha! " And from that sha'ah the talmid took her into his own bais.
TR, ειτα λεγει τω μαθητη ιδου η μητηρ σου και απ εκεινης της ωρας ελαβεν αυτην ο μαθητης εις τα ιδια
Translit Interlinear, eita {kemudian} legei {Dia berkata} tô mathêtê {kepada murid} idou {lihatlah engkau} hê mêtêr {ibu} sou {-mu} kai {dan} ap {dari} ekeinês {itu} tês hôras {jam} elaben {ia menerima} autên {-nya} ho mathêtês {murid} eis {ke dalam} ta idia {miliknya}


Perkataan keempat - ucapan penderitaan rohani


* Matius 27:46
LAI TB, Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: 'Eli, Eli, lama sabakhtani?' Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?'
KJV, And about the ninth hour Jesus cried with a loud voice, saying, Eli, Eli, lama sabachthani? that is to say, My God, my God, why hast thou forsaken me?
The Orthodox Jewish Brit Chadasha, And about the ninth hour, Rebbe, Melech HaMoshiach cried out with a kol gadol, saying "Eli, Eli, lema sabachthani! that is, "My G-d, my G-d, why hast thou forsaken me?"
TR, περι δε την εννατην ωραν ανεβοησεν ο ιησους φωνη μεγαλη λεγων ηλι ηλι λαμα σαβαχθανι τουτ εστιν θεε μου θεε μου ινατι με εγκατελιπες
Translit Interlinear, peri {sekitar} de {dan} tên ennatên {kesembilan} hôran {jam} aneboêsen {Dia berseru} ho iêsous {Yesus} phônê {dengan suara} megalê {yang nyaring} legôn {berkata} êli {Eli} êli {Eli} lama {Lama} sabakhthani {Sabakhtani} tout {yang} estin {adalah} thee {wahai Allah} mou {-Ku} thee {wahai Allah} mou {-Ku} hinati {mengapa} me {-Ku} egkatelipes {Engkau meninggalkan}"


* Markus 15:34
LAI TB, Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: 'Eloi, Eloi, lama sabakhtani?', yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?'
KJV, And at the ninth hour Jesus cried with a loud voice, saying, Eloi, Eloi, lama sabachthani? which is, being interpreted, My God, my God, why hast thou forsaken me?
The Orthodox Jewish Brit Chadasha, And at the ninth hour, Rebbe, Melech HaMoshiach cried out in a kol gadol, "Eloi, Eloi lamah sabachthani? " which means, being translated, "ELI ELI LAMAH AZAVTANI? ("My G-d, my G-d, why have you forsaken me?")
TR, και τη ωρα τη εννατη εβοησεν ο ιησους φωνη μεγαλη λεγων ελωι ελωι λαμμα σαβαχθανι ο εστιν μεθερμηνευομενον ο θεος μου ο θεος μου εις τι με εγκατελιπες
Translit Interlinear, kai {dan} tê hôra {jam} tê ennatê {kesembilan} eboêsen {Dia berseru} ho iêsous {Yesus} phônê {dengan suara} megalê {yang nyaring} legôn {berkata} elôi {Eloi} elôi {Eloi} lamma {Lama} sabakhthani {Sabakhtani} ho {yang} estin {ia adalah} methermêneuomenon {diterjemahkan} ho theos {Allah} mou {-Ku} ho theos {Allah} mou {-Ku} eis {untuk} ti {apa} me {-Ku} egkatelipes {Engkau meninggalkan}"


Perkataan kelima - ucapan penderitaan jasmani


* Yohanes 19:28
LAI TB, Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia-supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci-:'Aku haus!'
KJV, After this, Jesus knowing that all things were now accomplished, that the scripture might be fulfilled, saith, I thirst.
The Orthodox Jewish Brit Chadasha, After this, having had da'as that already everything has become shleimah, Rebbe, Melech HaMoshiach, that the Kitvei Hakodesh may be fulfilled, says, "Ani tzameh"
TR, μετα τουτο ειδως ο ιησους οτι παντα ηδη τετελεσται ινα τελειωθη η γραφη λεγει διψω
Translit Interlinear, meta {sesudah} touto {ini} eidôs {mengetahui} ho iêsous {Yesus} hoti {bahwa} panta {segala sesuatu} êdê {sudah} tetelestai {ia sudah selesai} hina {supaya} teleiôthê {ia dipenuhi} hê graphê {tulisan} legei {Dia berkata} dipsô {Aku haus}


Perkataan keenam - ucapan kemenangan


* Yohanes 19:30
LAI TB, Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: 'Sudah selesai.' Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
KJV, When Jesus therefore had received the vinegar, he said, It is finished: and he bowed his head, and gave up the ghost.
The Orthodox Jewish Brit Chadasha, Therefore, when Rebbe, Melech HaMoshiach received the vinegar, he said, "Nishlam!" and having bowed his rosh, Rebbe, Melech HaMoshiach gave up his neshamah.
TR, οτε ουν ελαβεν το οξος ο ιησους ειπεν τετελεσται και κλινας την κεφαλην παρεδωκεν το πνευμα
Translit Interlinear, hote {sesudah} oun {oleh karena itu} elaben {Dia menerima} to oxos {anggur asam} ho iêsous {Yesus} eipen {Dia berkata} tetelestai {sudah selesai} kai {dan} klinas {menunduk} tên kephalên {kepala} paredôken {Dia menyerahkan} to pneuma {Roh}


Perkataan terakhir - ucapan penyerahan.


* Lukas 23:46
LAI TB, Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: 'Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.' Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.
KJV, And when Jesus had cried with a loud voice, he said, Father, into thy hands I commend my spirit: and having said thus, he gave up the ghost.
The Orthodox Jewish Brit Chadasha, And having cried out with a kol gadol, Rebbe Melech HaMoshiach said, "Abba, B'YADCHA AFKED RUCHI". And this having said, Rebbe, Melech HaMoshiach breathed out his last.
TR, και φωνησας φωνη μεγαλη ο ιησους ειπεν πατερ εις χειρας σου παραθησομαι το πνευμα μου και ταυτα ειπων εξεπνευσεν
Translit Interlinear, kai {dan} phônêsas {berseru} phônê {dengan suara} megalê {yang nyaring} ho iêsous {Yesus} eipen {Dia berkata} pater {wahai Bapa} eis {ke dalam} kheiras {tangan} sou {-Mu} parathêsomai {Aku akan menyerahkan} to pneuma {Roh} mou {-Ku} kai {dan} tauta {ini} eipôn {berkata} exepneusen {Dia menyerahkan Roh}"


Perkataan pertama s/d ketiga diucapkan oleh Yesus Kristus antara jam 09:00 hingga tengah hari sekitar jam 12:00 kemudian gelap gulita selama tiga jam hingga jam 15:00 baru disusul empat perkataan terakhir.



Sumber :
Yohannes/ Biblika